Pelatihan, kerjasama dengan institusi jalan, BM, yg tidak tergarap ( penyelenggaraan jalan, terkait IJD, instal sistema, PKRMS kerjasama BM, modul pelatihan, Kerjasama dengan BPSDM

“Penguatan Kolaborasi Pelatihan Penyelenggaraan Jalan: Strategi Integratif antara Bina Marga, Institusi Jalan, dan BPSDM”

  • Pendahuluan

Penyelenggaraan jalan merupakan tanggung jawab strategis negara dalam mendukung konektivitas, pelayanan publik, dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam pelaksanaannya, Direktorat Jenderal Bina Marga (BM) telah mengembangkan berbagai sistem, seperti Informasi Jalan Daerah (IJD), Instal Sistema, dan Perencanaan Kebutuhan Rutin dan Menengah Strategis (PKRMS) untuk mendorong efisiensi pengelolaan jalan nasional dan daerah.

Namun, masih banyak institusi jalan—baik di tingkat pusat, daerah, maupun lembaga pendidikan—yang belum tergarap secara maksimal dalam pemanfaatan dan pengembangan sistem tersebut.

Di sisi lain, keberadaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) PUPR sebagai pusat pelatihan nasional belum sepenuhnya terintegrasi dengan kebutuhan pelatihan teknis jalan di lingkungan Bina Marga.

Kebutuhan akan modul pelatihan tematik, kolaboratif, dan responsif terhadap perkembangan sistem jalan semakin mendesak untuk dijawab melalui kemitraan aktif antara Ditjen Bina Marga, institusi jalan, BPSDM, dan dunia profesional konstruksi.

1. Mengapa Kolaborasi Pelatihan Penyelenggaraan Jalan Sangat Diperlukan

Berbagai tantangan aktual menunjukkan pentingnya penguatan pelatihan:

  1. Banyak Dinas PU daerah belum familiar dengan pengoperasian IJD dan PKRMS, padahal data ini krusial untuk perencanaan dan usulan anggaran.
  2. Instansi pendidikan vokasi belum memiliki modul pelatihan terkini terkait sistem jalan yang dikembangkan oleh Bina Marga.
  3. BPSDM PUPR masih terfokus pada pelatihan umum, belum sepenuhnya menyesuaikan kurikulum dengan sistem teknis milik Ditjen Bina Marga.
  4. Kerjasama pelatihan antarinstansi jalan belum diarusutamakan dalam kebijakan pelatihan nasional.

Dengan membangun program pelatihan yang kolaboratif dan menyasar institusi yang belum tergarap, Indonesia dapat mempercepat profesionalisasi penyelenggaraan jalan dari pusat hingga daerah.

2. Cakupan Materi Pelatihan dan Arah Kerjasama Strategis

Pelatihan dan workshop yang dirancang perlu menyasar tiga ruang lingkup utama:

a. Pemanfaatan Sistem dan Basis Data Jalan

  • IJD (Informasi Jalan Daerah): pelatihan input dan pemanfaatan data kondisi ruas, status kewenangan, dan progres pekerjaan.
  • Instal Sistema: sistem internal untuk integrasi data jalan nasional, perencanaan, dan pembiayaan.
  • PKRMS: pelatihan pengumpulan data kondisi jalan dan penyusunan rencana pemeliharaan rutin dan menengah.

b. Modul Pelatihan Terpadu dan Kontekstual

  • Penyusunan modul pelatihan teknis berdasarkan kebutuhan Ditjen Bina Marga dan sistem yang digunakan.
  • Penyesuaian modul dengan konteks daerah, misalnya untuk daerah pegunungan, daerah rawan longsor, atau jalan perkotaan.
  • Pengembangan kurikulum berbasis unit kompetensi dan jenjang pelatihan.

c. Model Kerjasama Multipihak

  • Penguatan kolaborasi antara Ditjen Bina Marga, BPSDM, Dinas PU Daerah, dan Lembaga Pendidikan.
  • Penandatanganan kerjasama pelatihan antara Balai-Balai BM dengan politeknik atau universitas teknik.
  • Pembentukan tim pelatih daerah (ToT) yang dibina langsung oleh Ditjen BM dan BPSDM.

3. Struktur Pelatihan yang Direkomendasikan

Agar pelatihan berjalan efektif, berikut struktur pelatihan yang dapat diadopsi:

Sesi I: Pengenalan Sistem Penyelenggaraan Jalan BM

  • Struktur organisasi penyelenggara jalan nasional dan daerah.
  • Peran data dalam penyusunan kebijakan dan penganggaran.

Sesi II: Pelatihan Teknis IJD dan PKRMS

  • Tutorial penggunaan dan pengisian data sistem IJD dan PKRMS.
  • Analisis data jalan untuk penentuan prioritas pemeliharaan.
  • Praktik simulasi input data jalan dan jembatan.

Sesi III: Pengembangan Modul Pelatihan

  • Penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan teknis jalan.
  • Penyesuaian materi pelatihan berbasis kebutuhan lapangan.
  • Penyusunan SOP pelatihan dan materi ajar untuk pelatih daerah.

Sesi IV: Forum Kerjasama dan Jejaring

  • Diskusi institusi jalan untuk menyusun rencana aksi pelatihan bersama.
  • Business matching antara Bina Marga – BPSDM – Lembaga Pendidikan.
  • Rencana integrasi pelatihan ke dalam sistem manajemen SDM PUPR.

4. Sasaran Peserta dan Kompetensi yang Diharapkan

Sasaran peserta pelatihan:

  1. Pegawai teknis Ditjen Bina Marga dan Balai BM wilayah.
  2. Pegawai Dinas PU Provinsi/Kabupaten.
  3. Tenaga pendidik dari politeknik atau universitas teknik sipil.
  4. Perencana dan konsultan pengelola sistem data jalan.
  5. Pusat pelatihan atau unit pelaksana teknis BPSDM.

Kompetensi yang ingin dicapai:

  • Mampu mengoperasikan dan memanfaatkan sistem IJD, Instal Sistema, dan PKRMS.
  • Mampu menyusun dan mengembangkan modul pelatihan teknis jalan sesuai kebutuhan lapangan.
  • Mampu merancang kerjasama pelatihan yang sinergis dan berkelanjutan.
  • Mampu menduplikasi pelatihan dan membina pelatih daerah secara mandiri.

5. Dampak Strategis dari Pelatihan dan Kerjasama Ini

Pelatihan dan kolaborasi ini akan membawa dampak positif seperti:

  1. Peningkatan kompetensi ASN dan pelaku pendidikan terkait sistem teknis jalan.
  2. Pemutakhiran data jalan secara nasional yang lebih cepat dan akurat.
  3. Pemerataan informasi dan penguasaan sistem jalan hingga ke daerah terpencil.
  4. Penguatan jejaring institusi penyelenggara jalan di Indonesia.
  5. Konsistensi antara data jalan, perencanaan, anggaran, dan pelaksanaan program.

———————————————

Penutup

Kolaborasi pelatihan antara Ditjen Bina Marga, BPSDM, institusi pendidikan, dan lembaga penyelenggara jalan adalah langkah strategis menuju pengelolaan infrastruktur jalan yang lebih profesional, responsif, dan berbasis data.

Pelatihan yang terstruktur dan menjangkau institusi yang belum tergarap akan mempercepat transformasi sistem pengelolaan jalan nasional dan daerah yang modern dan berkelanjutan.

Mari kita bangun sinergi lintas sektor untuk masa depan jaringan jalan Indonesia yang andal dan berdaya saing.

Terima kasih

';